Dunia kita - Seorang siswi tewas tersambar petirketika menjawab telepon dari ayahnya.
Siswi bernama Arina (11) itu menjawab telepon sambil berjalan di dekat rumahnya di distrik Chernogorsk, Astrakhan Oblast selatan, Rusia ketika badai melanda.
Saat itu Arina sedang membantu kakek dan nenek yang sudah tua untuk menggiring domba sebelum hujan datang. Kakek dan nenek berpikir bahwa ia harus kembali ke rumah.
Tetapi, ketika kakeknya mencari, tubuh gadis itu sudah tergeletak di tanah dan tak bernyawa.
Kakeknya segera menelepon ambulans untuk membawa Arina ke rumah sakit terdekat tapi dokter tidak dapat menyelamatkan nyawanya.
Arina dan adiknya, Milana tinggal bersama dengan kakek nenek mereka karena orang tuanya tinggal dan bekerja di kota.
Polisi sedang menyelidiki kasus ini, meski Milana mengatakan Arina telah mencoba menjawab panggilan ponselnya sebelum meninggal.
"Ketika badai datang, ayah menelepon. Ia menjawab telepon itu dan tiba-tiba ponselnya meleleh di tangannya," kata Milana kepada Mirror (21/4).
Media lokal melaporkan bahwa Arina menderita 90 persen luka bakar dan dokter tidak bisa menyelamatkan dirinya. Polisi juga berasumsi bahwa petir menyambar saat ada panggilan telepon. (tribunjateng/widha kumalsari) BandarQ
SIlahkan di baca juga Link di bawah ini :
0 komentar:
Posting Komentar